TULISAN ALDA

Sabtu, 09 April 2011

"Sarah Jessica Parker Itu Korban Mode!"

Sarah Jessica Parker (SJP) selalu dibilang sebagai perempuan yang fashionable. Tetapi siapa yang sebenarnya fashionable, SJP atau Carrie Bradshaw, tokoh yang diperaninya dalam serial Sex and the City (SATC)?
Dalam kenyataannya, pakaian yang dikenakan Carrie pun sebenarnya hasil penataan oleh Patricia Field. Dia seorang desainer, pemilik butik, dan penata kostum Carrie, yang sudah memasuki industri fashion selama 45 tahun. Aksinya berdansa dengan sahabatnya, perancang Betsey Johnson di atas catwalk New York Fashion Week di Lincoln Center, Februari lalu, sempat ramai diperbincangkan. Kali ini, Patricia membuka rahasia tentang dunia fashion, tak terkecuali tentang SJP dan SATC.
Tentang kemampuan SJP membawakan pakaian-pakaian Carrie
"Saya punya situasi yang unik dengan Sarah Jessica Parker karena ia menyukai fashion. Ia mencintai perannya. Ia sangat luwes. Ia suka berputar-putar (di depan cermin) dengan pakaiannya. Ia membuat semua pakaian itu kelihatan bagus, dan dia punya tubuh mungil yang seksi. Tetapi itu bukan Sarah Jessica. Kalau Anda melihat Sarah Jessica ketika ia sedang santai, biasanya ia hanya memakai celana olahraga atau jins dan sandal jepit. Lalu ketika Anda melihatnya berdandan, ia bisa masuk begitu saja ke pakaian desainer. Sebenarnya itu enggak perlu karena bagian dari dirinya itu lebih menarik sebagai Carrie dalam pikiran saya. Rasanya hampir seperti korban mode saja. Tentu saja karakternya itu diciptakan lebih dulu, tetapi saya dan dialah yang menciptakan karakter fiktif Carrie. Selama ia bisa melakukannya, tidak akan ada risiko. Dia gampang kok melakukannya karena dia itu natural sekali."

Tentang pakaian Carrie Bradshaw favoritnya
"Yang selalu menonjol adalah gaun Versace yang dipakainya ketika dia ada di kamar hotel di Paris, dan berdiri di depan Baryshnikov. Itu menjelang akhir SATC. Saya bergegas ke St Regis di mana mereka melakukan pengambilan gambar adegan itu (semua interior dari Paris direkam di New York), di mana saat itu mereka sedang latihan. Gaun ini teronggok di bawah seluruhnya, sementara ia duduk di tepi ranjang. Saya berpikir, 'Apakah ibu atau nenekmu pernah punya sampul tisu yang terlihat seperti boneka dengan gaun yang cantik? Ini seperti sebuah alas.' Lalu saya ambil gaunnya, dan saya tutupi seluruh ranjang dengan gaun itu, dan saya bilang, sekarang kamu bisa berbaring di sini. Saya senang karena saya bela-belain ke tempat shooting."

Tentang pakaian SATC yang tak bisa dikenakan dalam kehidupan nyata
"Ya, saya tahu, saya yang membuat semua kegilaan ini! Untuk kegilaan tas tangan yang dikenakannya, dan lain-lainnya. Inilah hiburan, sebuah fantasi. Saya tak pernah berpikir untuk menyuruh Anda mencari setiap sepatu dan tas yang Anda lihat di film. Kok semua orang memperlakukannya secara harafiah, ya? Semua kostum ini diadakan untuk menghibur dan membuat orang tertawa. Ada parodi dan ironi di sana. Ya, saya tahu saya bertanggung jawab untuk itu. Kadang-kadang saya merasa bersalah jadinya." 

Tentang bagaimana menciptakan identitas fashion yang kuat
"Triknya adalah mengetahui siapa diri kita, dan bagaimana kita ingin mengekspresikan diri kita. Jangan berpikir tentang apa yang sedang ngetren sekarang, besok, atau lusa. Bagaimana Anda merasakannya, itu yang penting. Ketika Anda memakai pakaian, Anda tahu bahwa pakaian itu cocok untuk Anda dan membuat Anda merasa keren. Anda tahu ketika pakaian itu tidak membuat Anda terlihat baik. Anda adalah pusat perhatian, jadi Anda butuh kepercayaan diri. Percaya diri itu seksi. Siapa coba yang tertarik pada orang yang penakut?"

Tentang mengapa Anda bisa selalu bergantung pada leopard prints
"Trendi menurut saya tidak berarti. Orang selalu mengira saya ini liar, tetapi saya melihat diri saya sebagai sosok yang lebih klasik. Buat saya leopard print itu seperti polka dot. Dan saya bukan cewek polka dot; saya cewek leopard. Tetapi polka dot tak pernah menghilang. Kadang-kadang mereka ngetren, kadang tidak, tetapi motif ini selalu ada. Leopard pun begitu. Saya suka animal print karena mewakili binatang, dan saya suka binatang. Saya suka segala sesuatu yang organik, tetapi dalam cara yang glamor. Bukan cara yang hippie."


Sumber: Shine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar