TULISAN ALDA

Rabu, 23 November 2011

Masa lalu sebagai bahasa Melayu

Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam.
Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera, jadi secara geografis semula hanya mengacu kepada wilayah kerajaan tersebut yang merupakan sebagian dari wilayah pulau Sumatera. Dalam perkembangannya pemakaian istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di pulau Sumatera sehingga pulau tersebut disebut juga Bumi Melayu seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama.
Ibukota Kerajaan Melayu semakin mundur ke pedalaman karena serangan Sriwijaya dan masyarakatnya diaspora keluar Bumi Melayu, belakangan masyarakat pendukungnya yang mundur ke pedalaman berasimilasi ke dalam masyarakat Minangkabau menjadi klan Malayu (suku Melayu Minangkabau) yang merupakan salah satu marga di Sumatera Barat. Sriwijaya berpengaruh luas hingga ke Filipina membawa penyebaran Bahasa Melayu semakin meluas, tampak dalam prasasti Keping Tembaga Laguna.
Bahasa Melayu kuno yang berkembang di Bumi Melayu tersebut berlogat "o" seperti Melayu Jambi, Minangkabau, Kerinci, Palembang dan Bengkulu. Semenanjung Malaka dalam Nagarakretagama disebut Hujung Medini artinya Semenanjung Medini.
Dalam perkembangannya orang Melayu migrasi ke Semenanjung Malaysia (= Hujung Medini) dan lebih banyak lagi pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang pusat mandalanya adalah Kesultanan Malaka, istilah Melayu bergeser kepada Semenanjung Malaka (= Semenanjung Malaysia) yang akhirnya disebut Semenanjung Melayu atau Tanah Melayu. Tetapi nyatalah bahwa istilah Melayu itui berasal dari Indonesia. Bahasa Melayu yang berkembang di sekitar daerah Semenanjung Malaka berlogat "e".
Kesultanan Malaka dimusnahkan oleh Portugis tahun 1512 sehingga penduduknya diaspora sampai ke kawasan timur kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatera misalnya Dayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Iban yang semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku.
Penduduk asli Sumatera sebelumnya kedatangan pemakai bahasa Melayu tersebut adalah nenek moyang suku Nias dan suku Mentawai. Dalam perkembangannya istilah Melayu kemudian mengalami perluasan makna, sehingga muncul istilah Kepulauan Melayu untuk menamakan kepulauan Nusantara.
Secara sudut pandang historis juga dipakai sebagai nama bangsa yang menjadi nenek moyang penduduk kepulauan Nusantara, yang dikenal sebagai rumpun Indo-Melayu terdiri Proto Melayu (Melayu Tua/Melayu Polinesia) dan Deutero Melayu (Melayu Muda). Setelah mengalami kurun masa yang panjang sampai dengan kedatangan dan perkembangannya agama Islam, suku Melayu sebagai etnik mengalami penyempitan makna menjadi sebuah etnoreligius (Muslim) yang sebenarnya didalamnya juga telah mengalami amalgamasi dari beberapa unsur etnis.
M. Muhar Omtatok, seorang Seniman, Budayawan dan Sejarahwan menjelaskan sebagai berikut: "Melayu secara puak (etnis, suku), bukan dilihat dari faktor genekologi seperti kebanyakan puak-puak lain. Di Malaysia, tetap mengaku berpuak Melayu walau moyang mereka berpuak Jawa, Mandailing, Bugis, Keling dan lainnya. Beberapa tempat di Sumatera Utara, ada beberapa Komunitas keturunan Batak yang mengaku Orang Kampong - Puak Melayu
Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa[10] dan Pulau Luzon. Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi.
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.[rujukan?] Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur, cambuk, dewan, saudagar, tamasya, dan tembakau masuk pada periode ini. Proses penyerapan dari bahasa Arab terus berlangsung hingga sekarang.
Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu. Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot, dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini.
Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di bawah penjajahan Belanda. Sudah dapat diduga, kata-kata Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari-hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan cukong.
Jan Huyghen van Linschoten pada abad ke-17 dan Alfred Russel Wallace pada abad ke-19 menyatakan bahwa bahasa orang Melayu/Melaka dianggap sebagai bahasa yang paling penting di "dunia timur". Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugis, bahasa Tionghoa, maupun bahasa setempat. Terjadi proses pidginisasi di beberapa kota pelabuhan di kawasan timur Nusantara, misalnya di Manado, Ambon, dan Kupang. Orang-orang Tionghoa di Semarang dan Surabaya juga menggunakan varian bahasa Melayu pidgin. Terdapat pula bahasa Melayu Tionghoa di Batavia. Varian yang terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar pertama berbahasa Melayu (sejak akhir abad ke-19).Varian-varian lokal ini secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti bahasa.
Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional di masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.
Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai lingua franca, tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga. Kata-kata pinjaman

[sunting] Bahasa Indonesia

Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.[12] Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,
"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."
 
sumber :
wikipedia 
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.

sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

persahabatan lebih indah


NAMA : ALDA KRISTIN O
KELAS    : 3EB10
NPM      : 22209439
PERSAHABATAN LEBIH INDAH

Kabar gembira pun datang dari pak pos, bahwa di nyatakan aku lulus SD aku pun senang tak terbendung lagi. “wahhh aku lulus trima kasih Tuhan Engkau sunguh baik “. Dan aku pun langsung memberitahu mama aku  dengan hati gembira saya triak memangil mama aku “mama mama mama , aku  lulus mama “ lalu mama saya pun menjawabnya “iya nak kamu lulus puji Tuhan kamu lulus yang nak” sambil mencium kening aku.
Lalu henginglah sebentar , lalu berkata lah saya kepada mama ,
Aku : mama kan saya usah lulus SD saya melanjutkan SMP dimana ya ma?
Mama : di SMP swasta aja ya nak
Aku : ohh sudah saya menjawab dengan senang
Lalu aku dan mama keesokan nya pergi ke SMP yang di maksud mama yairtu SMP BK-3 lalu mendaftarlah aku  disana. Tapi disisi lain aku pun takut tidak mempunyai teman . lalu selesai mendaftar aku langsung pulang. Lalu aku pun meminta izin untuk bermain.
Aku pun bermain ke rumah sahabat kecil ku yaitu Christy, sesampainya disana saya bertanya kepada sahabtku itu “ tih kamu jadi masuk SMP mana ? Christy pun menjawab : BK-3 “ dengan rasa senang lalu aku menjawab “ wahhhhhh kita sama ya “
Lalu hari sekolah pun tiba aku dan Christy pun senang karena hari prtama menjadi siswi SMP di Bk-3, kami pun kebetulan satu kelas, kita selalu bersama kita mengerjakan tugas juga selalu bersama. Persahabatan kita memang sudah lama sekali dari kita masi sangat kecil maka itu kita sangat dekat sekali
Kita pun kemana-mana selalu bersama seperti tidak bias di pisahkan . kenaikan kelas pun tiba kita pun terpisah aku di kelas 2a dan Christy pun di kelas 2b. persahabatan kita pun di uji oleh seorang pria tampan  yang bernama David.
Aku pun bercerita kepada Christy tenteng pria tampan yang bernama David aku sangat menyukai David itu aku sangat mengagumi sosok David.aku pun cerita semua ke pada sahabatku ternyata dia juga menyimpan rasa yang sama terhadap david.
Lalu 2hari kemudian aku pun mendengar kabar bhwa sahabat ku itu pun jadia dengan pria yang aku suka. Aku merasa sangat kecewa sekali  dan sangat seperti di tusuk dari belakang

setelah mereka berdua jadian, hubungan mereka berdua menjadi semakin dekat. Mereka benar-benar saling mencintai. Mereka sering pergi ke pantai bersama. namun semua kasih sayang diantara mereka berdua itu tiba-tiba pecah menjadi perpisahan yg menyedihkan. David  dituduh oleh seorang mantan Christy yang memang masih memendam rasa kepada Christy . mantannya itu bernama ‘Revi ’. Davis dituduh oleh Revi  telah berselingkuh dengan cewek lain dari sekolah lain. Awalnya Chrsty  tidak percaya itu namun setelah Revi memperlihatkan sebuah foto, Cristy  menjadi sangat terkejut. Didalam foto itu ada  David tampak sedang ingin mencium seorang cewek.
Singkat cerita Christy pun meminta maaf kepada ku karena sudah mengecewakan diriku dan Christy mengatakan bahawa David bukan laki-laki yang baik
Lalu aku pun memaafkan sahabatku itu karena persahabatan sangat berarti dari pada apapun. Dan kami pun bersahabat kembali seperti awal nya .

Selasa, 08 November 2011

cerpen lucu

I Wanna be With You

Sebuah kisah yang ku rasa telah membuat kehidupan ku berubah 180derajat,yah..mungkin itu memang benar. Namaku Reyna. Bisa di bilang aku ini termasuk salah satu siswi teladan di sekolah ku. Kehidupan ku biasa-biasa saja,tidak ada yang istimewa dari ku. Namun semua itu kini telah berubah!

Seperti yang ku bilang tadi, 180derajat!. Jungkir balik ama kehidupan lama ku. Semua berawal ketika aku ,tak sengaja berciuman dengan Rio(sdikit aneh sih,tapi emang begitu kjadiannyaJ). Cowok yang paling populer n familiar. Semua cwe di bikin klepek-klepek ama dy . Sayangnya dia begitu dingin terhadap cewek. Hanya cewek beruntung aja yang bisa jadi kekasihnya. Aku sendiri bener-bener ngga nyangka! Setelah kejadian itu, tiba-tiba aja Rio memaksa ku untuk menjadi kekasihnya. Coba deh pikir definisi dari kata “maksa”.

Hhm...emang aneh banget itu cowok. Kenapa ngga minta baik-baik aja sih?! Di tembak,atau apalah gitu. Pake cara yang romantis dikit. Setelah beberapa bulan kita pacaran,sedikit ada perubahan ama Rio. Meskipun Cuma dikit,tapi ga papa lahJ. Rio mulai ada perhatian ama aku. Meski sikap dingin-nya itu loh,uuhh...ga mo ngilang-ngilang jugga! Aku aja sampe kewalahan ngadepin sikapnya yg satu itu! .emmmt. . .oke deh,itu tadi sedikit basa-basi dari gua, cerita selengkapnya baca nih dibawah..xixixiiJ

        Hari itu aku ada rencana ke bandara,jemput temen sekaligus sepupu ku yang udah 3 tahun ga ketemu, gara-gara dianya minggat ke amrik! (waduh,kok minggat sih..kerja maksutnya,xexexeJ). Namanya Adit. Katanya sih jam 3 itu pesawat bakal dateng. tapi udah jam setengah 5, kenapa tu pesawat belom dateng jugga sih?? (macet kali yak?!hoho) .

kelamaan  nunggu aku jadi khawatir .  bukan karna Adit,tapi karna hari ini Rio mau ngadain party buad ngerayain ultah nya. Aku ga mau sampe telat. Aku mondar-mandir nungguin kdatangan Adit. Tapi masih aja belom ada tanda-tanda tu pesawat bakal dateng! Tiba” aja hape ku bunyi. “sweetheart”. Dari Rio..........
“hy hooney!” sapa ku.

“kamu dimana mo,??” Momo-Popo,itulah cara kami saling sapa. Xixixii lucu juga yahJ
“aku lagi di bandara,nunggu temen Po.”
“tau ngga ini jam berapa? Udah setengah enam taug! Kenapa belom pulang juga??,sekarang aku jemput. Kamu mau tunggu dimana mo??”.. huhuhu,lagi-lagi dia membentakku .
“Rio, aku...” kata-kata ku sempat terputus. Karna aku bingung,antara nunggu Adit ama ke party Rio.
“Rio, aku udah 3 tahun ngga ketemu ama Adit”.

“Kamu udah janjikan akan bersama ku disaat party ku nanti. Ngga usah banyak omong,mau tunggu dimana mo?biar aku jemput”.
“maaf Rio, tapi....”.
“Bye!”

 Tut..tut..tut... Belom sempat ku selesaikan kalimat ku tiba-tiba Rio menutup telponnya. ‘bye’? apa maksunya bye?? Aku hanya berusaha menepati janji ku. Apa aku salah? keluh ku dalam hati. Ulang tahunnya kan masih besok. Apa aku salah pergi menjemput teman yang sudah 3 tahun ngga ketemu?? Aku masih saja menyesali sikap Rio. “Yah, baguslah. Aku juga sudah bosan. Padahal balum lama saling kenal, tapi dia selalu berbicara seenaknya padaku. Bye juga!” Aku terus memaki dalam hati, aku begitu menyesal atas sikap Rio yang tak mau memahami ku.

------ooo0^_^0ooo------


Brukk!! Ku hempaskan tubuh ku ke ranjang.” Sudah putus! Kurasa memang begitu” . Masih saja angan ku melayang memikirkan setiap perkataan Rio di telphon tadi. “Rio....!!aku lelah dengan semua ini! .hhm...aku akui kali ini emang salah ku, jadi ku maafkan kau dengan senag hati”.
“telpon Rio ah...sekalian minta maaf ^^”(pikirannya cetek).  Tanpa pikir panjang,ku pencet keypad hape ku yang udah mulai kabur angka-angka nya. Dengan tampang tak berdosa,aku bermanis-manis pada Rio. Tapi apa yang ku dapat? plakK! Rio menutup telpon ku! Ku rasa dia bener-bener marah. Aduuh,gimana nih?!


        Malam itu aku pergi ke acara party temen yang diadain di sebuah kafe. Yah, suasana yang begitu riuh dengan gemerlap lampu disko. Jujur aku tak begitu suka dengan keramaian,aku lebih suka ketenangan. Tiba-tiba aja perut ku jadi terasa mual. Aku celingukan nyari toilet,karna ga tau letaknya dimana aku bertanya pada salah satu pelayan yang kebetulan lewat.

“emm...maaf mas, toilet sebelah mana ya??”. Tanya ku pada si pelayan. “Mbak lurus aja,trus belok kiri. Toiletnya ada di sbelah kanan”. “oh,makasih mas”. “ya mbak”. Jawabnya. Aneh, kenapa dia ngliatin aku terus ya? Emm...auk ah, naksir kali’..xixixii , aku terkikik sendiri memikirkan si pelayan yang sejak aku balik badan tadi masiih aja merhatiin akuJ.

“hemh...kok aku ngga liat Rio sih. Biasanya kan dia ama geng nya itu,tapi knapa tadi kulihat mereka ngga bersama Rio?! Emm....mungkin aja Rio lagi mojok ama si Sisyl (status::_mantan_)”. Aku ngoceh ngga jelas sambil mandangin wajah ku di kaca. Tiba tiba aja ada si  Sisyl keluar dari dalem kamar mandi dengan gontai(keliatannya sih mabuk) +sebatang rokok di tangannya. Aku kaget setengah mati!(hampir aja ku teriakin setan!!xixixii) ku putuskan untuk keluar dari toilet sebelum sesuatu yang ga diinginkan terjadi. Aku ama sisyl emang ga pernah akur. Yaiyalah..secara, dia itu mantannya Rio yang masih ngarep banget cintanya Rio. Sedangkan status ku saat ini adl “Pacar” dari Rio, terang aja ga ada akur-akur nya! Tapi baru saja aku balik badan,sisyl memanggil ku.

“Hey kamu!!” .. dengan terpaksa ku balikkan badanku lagi.  “kenapa kamu ambil Rio dari ku, hah..?? kenapa?? Kenapa kamu sakitin Rio??? Aku begitu menyayanginya!! Takkan ku biarkan kamu menyakitinya!!!”. Sisyl ngomel-ngomel ga jelas dalam keadaan mabuk. Aku jadi bingung sendiri mau gimana lagi, urusan ama orang mabuk mah ga akan pernah kelar. Dia nya aja ga nyadar ama apa yang di omongin. Ku putuskan untuk diam. Tapi tiba-tiba...... “Braakk!!” dua orang berpakaian pelayan membuka pintu toilet dengan keras. “itu dia! Aku tak salah lihat kan kak?!” kata seorang pelayan pada temannya. “oh, dia rupannya. Berani sekali menyelinap dan datang ke sini,mau kencan ama Rio,hah???” kata pelayan satunya. “Siapa kalian??” tanyaku. “apa kamu ngga inget ama wajah kami?xexexe.” mereka berdua malah terkekeh mendengar pertanyaan ku. Ku perhatikan wajahnya dngan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya(halah! Proklamasii kalee ..haha), wajah itu...seperti nya aku kenal. “kalian yang di basecamp malam itu kan??”. “xexexe..kamu masih ingat jua?!. Mana Rio?” .

“Aku ngga tau dimana dia!! Untuk apa kalian mencarinya? Mau balas dendam gara-gara kejadian malam itu,hah??”.. Deniar dan Rendi, kedua pelayan iitu emang musuh bebuyutan ama Rio. “cepat telpon Rio dan suruh dia kesini secepatnya kalo kalian ga mau celaka!!!” . katanya dengan nada membentak. Tapi itu ga mempan buat ku. “sampai kapanpun aku ga akan ngelakuin itu!” ..

tiba-tiba aja sisyl teriak teriak manggil Rio. Ternyata si doi malah nelpon Rio..Cape dee “.....Rio! tolong aku!! Ada dua orang cowok dari tadi bentak-bentak aku,aku takut Rio!!” ....uuhh, sial! Cewek ituu!!!!!!!!!!! Knapa pake acara telpon Rio segala sihh!! “Jangan Rio!! Jangan kesini!!!! Kamu di jebak!”.aku teriak sekenceng-kencengnya berharap Rio mendengar kata-kataku. Tapi harapan ku sia-sia.

Rio menggebrak pintu toilet,tak ku sangka pakaiannya begitu compang camping. “kan sudah kubilang jangan ke sini! Dasar bodoh!!” aku marah-marah ama Rio. Aku Cuma ga mau Rio kenapa kenapa. Aku tau mereka Cuma menjebak Rio.

Tapi Rio tak mau mendengar omonganku. “jangan GR aku kesini bukan untuk melihatmu! Cepat keluar kumpul ama temen-temen mu!!”. Rio malah membentakku. “kanapa? Emangnya kamu bisa jaga diri kamu hah??aku akan tetap disini!” “kamu bener-bener ga mau menuruti ku?! Pergi!!!” . Takut, Baru kali ini aku melihat wajah seseram itu. Rio......  Aku berlari tanpa arah tujuan dengan berlinang air mata.

-----ooo0^_^0ooo-----

Pagi itu aku bangun dengan malas,masih terasa sangat pusing di kepalaku. Kejadian malam itu masih terngiang di ingatan ku. “Rey, kamu ngga apa-apa?” tiba-tiba saja ku dengar suara Adit di belakangku. Entah sejak kapan dia berada di sana. “Adit.. aku ngga bisa melupakannya. Aku suka Rio, dan kini aku makin menyayanginya. Gimana nih?” tanpa terasa lagi-lagi air mata ku menetes. “Trus mau kamu apa?” . “Aku ngga tau.. hanya saja rasanya aku begitu kangen padanya”. “

Saat ini mungkin sia sedang berada di rumahsakit”. “Apa??!” aku benar-benar shock! Kaget,bingung,kawatir,sedih, semua bercampur jadi satu. “terjadi masalah besar di party tadi malam, sepertinya dia terluka parah dan di bawa pergi ambulans”. ”dimana? Rumahsakit mana??” . aku histeris sendiri mendengar penyataan Adit. “aku jugga ngga tau..” jawab adit dengan muka sedikit di tekuk. Aku tau adit juga tak rela melihat ku sedih seperti ini. Aku sudah kehilangan kendali. Aku menelpon semua rumah sakit di kota ini. Akhirnya aku menemukan RS yang menerima pasien bernama Rio.

Sekali lagi aku berlari tanpa sadar. Ingin ku katakan. Banyak sekali yang ingin ku katakan pada Rio. Harus ku katakan,aku ga mau berbohong lagi akan perasaan ku! Aku terus berlari menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit aku hanya bertemu beberapa teman se’geng’ nya. Sial,saat itu bukanlah jam besuk. Terpaksa aku pulang lagi,tapi aku sudah sedikit lega karna aku tau Rio telah mendapat perawatan terbaik.

Keesokan paginya aku kembali ke rumahsakit. Sialnya, aku katemu Sisyl yang kebetulan di rawat di rumahsakit yang sama. Sisyl memaksa ku untuk menjauhi Rio dan mengatakan bahwa ini terakhir kalinya aku menemui Rio. Jujur aku tak sanggup jika harus mengatakan itu. Tapi Sisyl memaksa. Dia mengancamku. Akhirnya aku pun mengiyakan permintaannya. Aku masuk ke kamar dimana Rio dirawat. “hay Rio, bagaimana keadaan mu? Aku datang bersama Reyna.

Katanya ada yang pengen di sampein tuh ke kamu”. Sisyl yang pertama kali memulai pembicaraan. Heh,tak kusangka dia benar-benar bermuka dua. Serigala berbulu domba. Hhm..ku hela nafas panjang untuk memulai kata. “Rio..aku rasa ini terakhir kalinya kita bertemu”. Mulut ini seakan terkunci rapat saat hendak mengatakanya. Tapi tetap saja,semua kata-kata itu keluar dari mulut ku. Kulihat ekspresi Rio yang ga percaya dgn apa yang ku katakan. “Jadi itu yang ingin kamu katakan?” aku tertunduk..nggak! ini bohong. Bisikku dalam hati,berharap Rio mendengarnya. “hentikan,. Sampai kapan kamu akan terus membohongi perasaanmu?

Sampai kapan kamu menganggap ku seperti orang bodoh! Meski kamu ga mau menemui ku tapi kalau aku mau menemu mu kamu bisa apa,hah??” Rio malah marah-marah padaku. “hhuuaaaaaaa!!!” tiba-tiba saja sisyl menangis sejadi-jadinya. Aku bingung harus gimana lagi. “lain kali saja kita bicarakan ini,ku rasa aku harus keluar”. Aku memutuskan untuk mengalah saja.  “jangan keluar!” Tapi Rio malah menahan ku. “Nanti aku kesini lagi”. “

Kapan itu?” . “nanti...” . aku berusaha  mengalah atas keadaan ini, aku tau perasaan Sisyl begitu sakit. Meski tak sesakit yang ku rasakan saat ini. “Nanti itu kapan?! Sampai sekarang aku sudah terlalu sering menunggu orang. Sampai kapan aku harus menunggumu??”. Ingin rasanya air mata ini keluar mendengar kata-kata Rio. Membelakangi suara teriakan dari ruang pasien aku bergegas keluar sebelum Rio mengikutiku dan langsung berlari kerumah tanpa berpikir apapun.

-----ooo0^_^0ooo-----

Jam 2 pagi, aku belum bisa tidur juga. Masih kepikiran Rio. Tiba tiba handphone ku bunyi. Siapa yang telpon pagi-pagi begini?? Pikirku. Segera saja ku angkat. “halo?” . “Reyna, keluarlah! Ke depan SD pertiwi sekarang!!” . suara itu... “Rio?? Kamu kenapa? Mabuk? Keluar dari rumahsakit? Kaki mu gimana??”. Yang ada di pikiran ku saat itu hanyalah Rio. Aku begitu kawatir padanya. “Gara-gara kamu aku jadi orang bodoh! Lihat, meski ku tunggu kamu ngga datang juga. Aku terus mwnunggu mu tapi knapa kamu ngga dateng?”.

“kamu dimana?di depan SD pertiwi? Tunggu aku! Aku akan kesana sekarang juga!”. Tanpa pikir panjang aku berlari keluar menuju SD pertiwi yang letaknya emang ga jauh dari rumah ku. Aku berlari dan terus mencari,tapi aku tak melihat Rio. Apa aku salah denger?ah..enggak mungkin! Rio emang bilang SD pertiwi kok. Hhm.. tunggu! Rio sudah terlalu sering menunggu ku. Jadi aku juga harus menunggu dia. Aku terus menunggu berharap aku dapat melihat Rio. Ga nyangka ternyata udah pagi. Aku ketiduran! Rio akhirnya ngga kembali.

Aku putuskan untuk pulang saja. “magic girl milk...” Ringtone hape ku berbunyi,langsung aku melompat mengambilnya dan mengangkatnya. “Halo!!” . “huh, kaget nih!” jawab seseorang di seberang. “oh, naya”. Ternyata tak seperti harapan ku. Ku kira Rio yang telpon. Ternyata Naya, dia itu sahabatku. “Lagi nunggu telpon? Pasti ada sesuatu!” . akhirnya ku ceritakan semua pada Naya. “kamu bodoh! Kamu ga tau kalo SD pertiwi punya dua pintu?

Pintu depan dan pintu belakang. Kamu nunggu dimana?” Naya malah protes padaku. “aku nunggu di pintu depan” , “berarti dia ada di pintu belakang”. Ah,betapa bodohnya aku. Aku tak mengetahui hal itu. Akhirnya ku putuskan untuk pergi ke rumah sakit saat itu juga. “Rio...sekarang aku ga akan lari lagi darimu. Karena itu yang aku suka sekarang. Rio yang ada di depan mata ku,yaitu kamu”.
Aku berlari... dan terus berlari....

“AKU MENCINTAIMU RIO!!!” .. I wanna be with you, because just you’re that I love. just you’re that I want to accompany me until my old term wait for, even until doom picks up us both. I wanna be with you. because you’re my lovely, because you’re my destiny ... I love you Rio!! ^^ :*



sumber dari :
http://anekaremaja.blogspot.com/2011/10/kumpulan-cerpen-romantis-i-wanna-be.html

contoh surat lamaran kerja

Contoh Surat Lamaran Kerja

Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Mutiara Persada
Jl. Lamongrejo No 45 Lamongan
Lamongan.


Dengan hormat,

Bpk. Rudy Setyawan, seorang asisten di PT. Mutiara Persada, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan dan penambahan tenaga di Departement Marketing PT. Mutiara Persada.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini perkenankan saya mengajukan diri untuk bergabung serta menjadi bagian dalam rencana pengembangan PT. Mutiara Persada tersebut.

Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :
Nama : ......................................
Tempat & tgl. lahir : ......................................
Pendidikan Akhir : ......................................
Alamat : ......................................
Telepon (HP) : ......................................
e-mail : ......................................
Status Perkawinan : ...................................... (single/nikah)

Saat ini saya bekerja di PT. hisup Sejahtera, sebagai staf Marketing, dengan fokus utama pekerjaan di bidang promosi.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :

Daftar Riwayat Hidup.
Foto copy ijazah S-1.
Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
Pas foto terbaru.

Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.

Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.

Hormat saya,


Contoh Surat Lamaran Kerja

Lamongan, 17 Oktober 2011
Hal: Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth,
Bapak / Ibu Pimpinan
PT.Segar Sentosa

Dengan hormat,

Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari PT.Segar Sentosa, seperti yang termuat dari harian Jawa Pos pada tanggal 14 Oktober 2011. Saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam Tim Marketing di PT. Segar Sentosa sebagai berikut:
Nama : ..........................
Tempat & tgl. Lahir : .......................
Pendidikan Akhir : ......................
Alamat : .....................
HP : ......................
Email : ...........................
Status Perkawinan : ..........................(single/nikah)

Saat ini saya bekerja sebagai staff di PT. Segar Abadi, Saya senang untuk belajar, dan dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim dengan baik.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :

1. Daftar Riwayat Hidup.
2. Foto copy ijazah S-1.
3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4. Pas foto terbaru.

Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.

Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.

Hormat saya,


sumber :
http://www.yooman.info/2011/10/contoh-surat-lamaran-kerja-terbaru.html

Senin, 07 November 2011

SUPERNOVA


SUPERNOVA
oleh :agus tnas ihin
Pengarang : Dee ( Dewi Lestari )
Diterbitkan di: April 05, 2008
JudulBuku :
SUPERNOVA
Penulis: Dee atau Dewi Lestari
Penerbit: Truedee Books
Tahun terbit cetakan ke-7 : 2006
ISBN : 979-96257-0-X
Jumlah Halaman:286 Halaman
Dimensi: 16x21 cm
Diskripsi:
Novel SUPERNOVA diperuntukan bagi Anda yang ingin Hidup. Apa yang hendak disampaikan
di Supernova bukan sesuatu yang mudah dipahami. Kita berusaha merangkum sejarah miliaran
tahun. Kita berusaha mendeteksi gerak-gerik sesuatu yang kecepatanya melebihi cahaya. Kita
berusaha memuat apa yang hanya bisa dijangkau abstraksi bernama “iman” kedalam sel-sel otak
kita yang usang.Tapi,jangan terlalu cepat berkecil hati. Dalam kompleksitas struktur dan
mekanismenya, ada satu pola sederhana yang bisa kita tangkap.Mungkin malah terlalu
sederhana,sehingga pikiran Anda yang sudah terbiasa hidup dalam kepelikan,tidak sanggup
menerima.Namun itulah yang berusaha kita pelajari:bagaimana satu kesederhanaan dapat
memecahkan semua kompleksitas.
Saya bukan Guru,Anda bukan Murid.
Saya hanya pembeber fakta.
Perunut jaring laba-laba.
Pengamat simpul-simpul dari untaian benang pearak yang tak terputus.
Hanya ada satu paradigma di sini: KEUTUHAN. Bergerak untuk SATU tujuan:menciptakan hidup yang lebih baik.
Bagi kita.Bagi Dunia.
Karya ini menjadi salah satu 5 besar Katulistiwa Literary Award. Tak hanya menuai
kritik,pujian,dan perdebatan namun juga membawa angin segar yang menggeliatkan kembali
industri Sasta di Indonesia. Telah menjadi best seller nasional dan episode pertamanya telah
terjual 100 ribu buku. Karya Dewi Lestari dari Bandung ini menjadi inspirasi bagi Anda-anda
penggelut dunia sastra terutama penciptaan karya cipta Novel. Salah satu kesegaran baru yang
munculsebagai penelusuran lewat sains,spiritualitas, dan percintaan yang cerdas ,unik dan
mengguncang. Di dunia dengan jarak yang kian menyusut dan pikiran yang dituntut untuk kian
mengglobal,Supernova bisa memberikan beberapa alternatifper s e psi untuk memandang
eksistensi manusia dan relasinya dengan seluruh aspek kehidupan

http://www.scribd.com/doc/30061115/Kumpulan-Resensi-Buku-Novel

bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang)[4] dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam.
Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera, jadi secara geografis semula hanya mengacu kepada wilayah kerajaan tersebut yang merupakan sebagian dari wilayah pulau Sumatera. Dalam perkembangannya pemakaian istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di pulau Sumatera sehingga pulau tersebut disebut juga Bumi Melayu seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama.
Ibukota Kerajaan Melayu semakin mundur ke pedalaman karena serangan Sriwijaya dan masyarakatnya diaspora keluar Bumi Melayu, belakangan masyarakat pendukungnya yang mundur ke pedalaman berasimilasi ke dalam masyarakat Minangkabau menjadi klan Malayu (suku Melayu Minangkabau) yang merupakan salah satu marga di Sumatera Barat. Sriwijaya berpengaruh luas hingga ke Filipina membawa penyebaran Bahasa Melayu semakin meluas, tampak dalam prasasti Keping Tembaga Laguna.
Bahasa Melayu kuno yang berkembang di Bumi Melayu tersebut berlogat "o" seperti Melayu Jambi, Minangkabau, Kerinci, Palembang dan Bengkulu. Semenanjung Malaka dalam Nagarakretagama disebut Hujung Medini artinya Semenanjung Medini.
Dalam perkembangannya orang Melayu migrasi ke Semenanjung Malaysia (= Hujung Medini) dan lebih banyak lagi pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang pusat mandalanya adalah Kesultanan Malaka, istilah Melayu bergeser kepada Semenanjung Malaka (= Semenanjung Malaysia) yang akhirnya disebut Semenanjung Melayu atau Tanah Melayu. Tetapi nyatalah bahwa istilah Melayu itui berasal dari Indonesia. Bahasa Melayu yang berkembang di sekitar daerah Semenanjung Malaka berlogat "e".
Kesultanan Malaka dimusnahkan oleh Portugis tahun 1512 sehingga penduduknya diaspora sampai ke kawasan timur kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatera misalnya Dayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Iban yang semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku.
Penduduk asli Sumatera sebelumnya kedatangan pemakai bahasa Melayu tersebut adalah nenek moyang suku Nias dan suku Mentawai. Dalam perkembangannya istilah Melayu kemudian mengalami perluasan makna, sehingga muncul istilah Kepulauan Melayu untuk menamakan kepulauan Nusantara.
Secara sudut pandang historis juga dipakai sebagai nama bangsa yang menjadi nenek moyang penduduk kepulauan Nusantara, yang dikenal sebagai rumpun Indo-Melayu terdiri Proto Melayu (Melayu Tua/Melayu Polinesia) dan Deutero Melayu (Melayu Muda). Setelah mengalami kurun masa yang panjang sampai dengan kedatangan dan perkembangannya agama Islam, suku Melayu sebagai etnik mengalami penyempitan makna menjadi sebuah etnoreligius (Muslim) yang sebenarnya didalamnya juga telah mengalami amalgamasi dari beberapa unsur etnis.
M. Muhar Omtatok, seorang Seniman, Budayawan dan Sejarahwan menjelaskan sebagai berikut: "Melayu secara puak (etnis, suku), bukan dilihat dari faktor genekologi seperti kebanyakan puak-puak lain. Di Malaysia, tetap mengaku berpuak Melayu walau moyang mereka berpuak Jawa, Mandailing, Bugis, Keling dan lainnya. Beberapa tempat di Sumatera Utara, ada beberapa Komunitas keturunan Batak yang mengaku Orang Kampong - Puak Melayu
Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa[10] dan Pulau Luzon.[11] Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi.
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.[rujukan?] Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur, cambuk, dewan, saudagar, tamasya, dan tembakau masuk pada periode ini. Proses penyerapan dari bahasa Arab terus berlangsung hingga sekarang.
Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu. Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot, dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini.
Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di bawah penjajahan Belanda. Sudah dapat diduga, kata-kata Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari-hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan cukong.
Jan Huyghen van Linschoten pada abad ke-17 dan Alfred Russel Wallace pada abad ke-19 menyatakan bahwa bahasa orang Melayu/Melaka dianggap sebagai bahasa yang paling penting di "dunia timur".[12] Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugis, bahasa Tionghoa, maupun bahasa setempat. Terjadi proses pidginisasi di beberapa kota pelabuhan di kawasan timur Nusantara, misalnya di Manado, Ambon, dan Kupang. Orang-orang Tionghoa di Semarang dan Surabaya juga menggunakan varian bahasa Melayu pidgin. Terdapat pula bahasa Melayu Tionghoa di Batavia. Varian yang terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar pertama berbahasa Melayu (sejak akhir abad ke-19). Varian-varian lokal ini secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti bahasa.
Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional di masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.
Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai lingua franca, tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga. Kata-kata pinjaman
Bahasa Indonesia
Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaanBahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia